Tuhan, seolah setiap manusia yakin bahwa Tuhan memang benar-benar ada. Bahkan manusia primitif
pun meyakini keberadaan-Nya. Berbagai kepercayaan
dan keyakinan muncul guna men-teori-kan Tuhan.
Mulai dari animisme, dinamisme, hingga
dogma-dogma bahkan agama, baik samawi maupun non samawi. Semua
meyakini bahwa ada “sesuatu” di luar kita yang
lebih berkuasa dari kita bahkan memiliki dan menciptakan kita. Sesuatu yang
diyakini memiliki semua sifat-sifat yang sempurna dan suci dari sifat-sifat tak
sempurna.
Setiap kepercayaan dan agama menyebut sesuatu ini sebagai
Tuhan. Dia Pencipta langit dan bumi. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang
Maha Mendengar setiap doa dan permohonan hamba-Nya dan Melihat segala yang diperbuat dan dilakukan oleh mereka.
Setiap agama dan kepercayaan meyakini bahwa Tuhan adalah sesuatu yang mutlak ada dan memang harus
ada. Setiap agama maupun kepercayaan memiliki nama tersendiri untuk menyebut Tuhan mereka. Sosok Tuhan
yang diyakini pun memang berbeda dari satu agama dengan agama yang lain. Antara
satu kepercayaan juga yang lain .
Terlepas dari apa agama kita dan apa kepercayaan kita,
yakinkah bahwa Tuhan yang
kita sembah adalah Tuhan sejati? Apakah yang
kita anggap sebagai Tuhan selama ini benar-benar
Tuhan?
Tentunya, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa kita
jawab begitu saja. Tak ada satu pun di antara kita yang pernah bertemu
langsung dengan Tuhan kita. Selama ini, kita
hanya mendengarnya dari nenek moyang kita. Dan apakah kita mampu meyakini bahwa yang dikatakan oleh
nenek moyang kita benar adanya? Padahal, logika manusia zaman sekarang lebih maju dari
pada manusia sebelumnya?
Meski demikian, kita yakin bahwa Tuhan
menciptakan kita dengan sebaik-baiknya, dan dengan sempurna. Kita juga yakin bahwa
setiap ciptaan-Nya tak ada yang sia-sia. Termasuk
akal dan indra kita. Indra berfungsi menerima informasi dari luar diri kita. Sedang
akal bertugas mengolah dan merefleksikan tanggapan atas informasi yang kita
terima.
Di sini, mari kita cari dan gali kebenaran dan rahasia
atas setiap keyakinan dan pengetahuan kita. Semoga Tuhan
senantiasa menunjukkan jalan dan kebenaran-Nya
kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar