Minggu, 20 Oktober 2013

Syarat pertama adalah "ADA"

بِسْمِ    اللّٰـهِ    الرَّحْمٰنِ    الرَّحِيمِ


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 
In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful. 
----------------------------------------------

 فَاطِرُ  السَّمٰوٰتِ   وَالْأَرْضِ ۚ   جَعَلَ    لَكُم    مِّنْ  أَنفُسِكُمْ    أَزْوٰجًا  وَمِنَ   الْأَنْعٰمِ    أَزْوٰجًا ۖ   يَذْرَؤُكُمْ  فِيهِ ۚ  لَيْسَ  كَمِثْلِهِۦ   شَىْءٌ ۖ   وَهُوَ السَّمِيعُ  الْبَصِيرُ


(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.

[He is] Creator of the heavens and the earth. He has made for you from yourselves, mates, and among the cattle, mates; He multiplies you thereby. There is nothing like unto Him, and He is the Hearing, the Seeing.
----------------------------------------------
Syarat mutlak yang harus ada pada Tuhan, yang pertama adalah ADA
Sebagaimana telah kita ketahui dan yakini, bahwa Tuhan adalah Dzat yang menciptakan semua makhluq, tanpa terkecuali. Termasuk manusia.
Akal menyatakan, jika ada benda yang diciptakan, maka pasti ada sesuatu yang menciptakan. Jika ciptaan itu ada, maka pencipta pasti ada. Bagaimana mungkin sebuah ciptaan muncul tanpa adanya sang Pencipta?
Sebaliknya, tidak mungkin Tuhan itu tidak ada. Karena, salah satu peran mutlak Tuhan dalam kehidupan ini adalah sebagai Pencipta. Logikanya, jika Pencipta tidak ada, maka ciptaan pun juga tidak.
Setiap agama dan kepercayaan, meyakini bahwa sang Pencipta sejati adalah Tuhan. Maka setiap agama dan kepercayaan meyakini bahwa Tuhan itu ada dan memang harus ada. Meskipun kita belum pernah bertemu secara langsung dengan-Nya, kita tahu bahwa Tuhan benar-benar ada. Terbukti dengan adanya ciptaan, dengan adanya bumi dan seisinya yang membutuhkan peran sang Pencipta. Maka jelaslah bahwa Tuhan itu pastilah adanya.
Terlepas dari Apa dan Siapa? Logika di atas telah membenarkan keberadaan Tuhan. Namun, apakah benar Tuhan yang ada di benak kita, yang kita sembah selama ini adalah Tuhan yang sebenarnya? Benarkah Dia yang telah menciptakan kita?
Memang sulit mengetahui siapakah Tuhan sejati. Bahkan kapan kita lahir pun, kita tidak benar-benar mengetahuinya secara kasat mata. Kita hanya tahu tentang kelahiran kita dari orang lain yang lebih dahulu ada saat kita lahir. Lantas, bagaimana cara kita mengetahui Tuhan sedangkan Tuhan sudah ada bahkan saat segala sesuatu belum ada? Tentunya, masih ada syarat dan tanda yang lain untuk mengetahui siapakah Tuhan Sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar