Rabu, 23 Oktober 2013

"Syarat keempat, Berbeda dari Makhluk-Nya"



“Syarat keempat, Berbeda dari Makhluk-Nya
Tuhan. Sampai detik ini masih belum ada jawaban pasti yang menayatakan secara jelas siapakah Tuhan sejati. Syarat demi syarat telah mengeliminasi satu demi satu Tuhan yang diyakini oleh manusia di berbagai belahan dunia. Tetapi, macam dan jenis Tuhan pun banyak. Hampir sebanyak budaya di Dunia ini.
Meski hampir setiap suku dan ras memiliki Tuhan sendiri yang berbeda, akan tetapi semua suku dan ras meyakini bahwa substansi Tuhan itu sama. Tuhan adalah sesuatu yang menciptakan kita, memelihara, juga yang akan membinasakan kita. Namun, dari sekian banyak Tuhan, pastilah ada Tuhan yang benar-benar Tuhan. Tuhan yang sejati yang menafikan Tuhan-Tuhan yang lain.
Tuhan yang ini pastilah Tuhan yang paling memilki perbedaan dari Tuhan-Tuhan yang lain. Tuhan yang tiada tanding dalam segala hal. Karena Dia adalah pencipta mutlak segala sesuatu. Maka selain Dia, adalah makhluk atau ciptaan. Dan tidak mungkin suatu ciptaan menyerupai penciptanya.
Jika suatu ciptaan menyerupai penciptanya, maka akan ada kemungkinan bahwa si ciptaan akan menghianati penciptanya. Di samping itu, jika Tuhan memiliki tandingan, pastilah akan terjadi huru-hara antara mereka untuk mendapat gelarTuhan sejati. Dan hal ini menggelikan. Serta merendahkan harkat dan martabat Tuhan itu sendiri.
Contoh kasus, seorang diktator paling kaya dan berkuasa di seluruh bumi mengaku sebagai Tuhan. Maka bagaimana dengan manusia yang lain? Jangankan gelar Tuhan. Manusia pun saling berlomba untuk mendapat pamor, atau mungkin sebuah jabatan pemimpin yang kekuasaannya hanya terbatas pada wilayahnya saja. Apalagi derajat Tuhan, yang bisa menguasai segala sesuatu. Karenanya, Tuhan pastilah berbeda dengan yang lain dan tiada tanding.
Kesimpulannya, jika Tuhan kita masih memiliki serupa, maka Dia bukanlah Tuhan sejati. Misalkan manusia, mengapa harus Dia yang menjadi Tuhan, kita juga manusia. Mengapa tidak diadakan pemilihan secara demokrasi? Atau mungkin hewan. Bahkan kita lebih pandai dari Dia. Terkadang kita juga membunuh dan memakan binatang. Apalagi patung, malah justru manusia yang membuat patung. Bukan patung yang menciptakan kita.

4 komentar: